Google Groups
Berlangganan ke pjibali
Email:
Kunjungi grup ini

Senin, 31 Maret 2008

Pengurus PJI Bali Terbentuk

Pelantikan kepengurusan Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Bali dihadiri Pengurus Nasional (Pengnas) PJI Pusat Ismet Hasan Putro, Wasekjen PJI Arief Ardiansyah (Kontan), Dewan Kehormatan Kode Etik Rofikoh Rokhim (Bisnis Indonesia), Bendahara Pusat Tatang B Tamam (Majalh Stabilitas) dan Ketua Kompartemen Anggota & Organisasi Firdanianty (Majalah SWA) di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu (29/3).
Pelantikan pengurus PJI Bali ini dirangkai dengan pelatihan dan Workshop Perbankan Angkatan VII untuk jurnalis, yang dihadiri 60 jurnalis. Tema utama "Inflation Target Framework". Hadir sebagai pembicara Dr Iman Sugema yang mengupas tema "Kebijakan Stabilitas Harga Sebagai Penggerak Sektor Riil, Rudjito Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang membedah topik "Peran BI dalam Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dan pembicara lokal Dr Ir GN Wididana alias Pak Oles. Sementara untuk kegiatan internal pemberdayaan SDM anggota PJI Bali, hadir Rofikoh Rokhim yang fasih memaparkan teknik mencari angle dalam penulisan berita ekonomi dan keuangan serta saudara Iman Cahyono yang menggantikan Adi Suruji yang membagi pengalaman teknik penulisan berita ekonomi dan keuangan.
Anggota Dewan Pers Drs Leo Batubara turut hadir dalam pelantikan pengurus daerah PJI Bali sekaligus memberikan materi sosialisasi Kode Etik Jurnalistik.
Pengurus PJI Bali Periode 2008-2012:
Ketua: Justin M Herman (GM Radar Bali).
Wakil: Albert Kin Ose (Pemred Koran Pak Oles & Tabloid Otomotif Montorku).
Sekretaris: I Putu Suyatra (Korlip Radar Bali).
Wakil Sekretaris: Beny Uleander (Redpel Koran Pak Oles).
Bendahara: Desak Dewi (Progammer Radio Pak Oles FM).
Divisi Keanggotaan dan Organisasi: Arnold Dhae (Media Indonesia Biro Bali).
Divisi Pendidikan dan Pelatihan: Made Meyta Riana (Radio Duta FM) dan Mario (Radio Suara Sunari).
Divisi Advokasi: Didiek Dwi Praptono dan Nyoman Wija (Radar Bali).

Pariwisata Bali Perlu Visi Baru Untuk Menarik Wisatawan

Minggu, 30 Maret 2008 18:45
Kapanlagi.com - Sektor pariwisata Bali yang kini mulai jenuh memerlukan visi baru untuk dapat menciptakan rasa aman, nyaman dan indah bagi wisatawan.
Direktur Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA), Dr Ir I Gede Ngurah Wididana, M.Agr di Denpasar, Minggu, mengatakan, untuk mampu mendatangkan wisatawan pasca-tragedi bom Bali tahun 2002 dan 2005 harus memiliki terobosan melalui visi baru, yakni rasa aman dan keindahan tetap terjaga.
"Bila komponen tersebut tidak bisa terciptakan, jangan bermimpi Pulau Dewata akan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara seperti yang kita harapkan," kata Wididana akrab disapa Pak Oles Alam 'workshop perbankan untuk jurnalis', yang digelar Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Bali.
Dia menilai telah banyak perubahan yang dihadapi masyarakat Bali. Misalnya kalah dipersaingan lokal, gaya hidup yang mulai serba instan termasuk kebutuhan hidup yang konsumtif.
Belum lagi perubahan lingkungan, seperti banjir dan kekurangan air bersih. Karena daerah resapan dibagian hulu telah banyak terjadi alih fungsi lahan.
Masalah lingkungan akan menjadi ancaman serius bagi masyarakat Bali, sebab akan berdampak pula terhadap sektor pariwisata yang selama ini ditawarkan kepada para turis," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah dan masyarakat Bali harus memiliki sikap yang tegas untuk pengamanan lahan-lahan di daerah hulu. Itu merupakan salah satu bentuk untuk menjaga Bali.
Selain itu, Pak Oles juga menawarkan konsep membangun Bali sebagai "company brand", sedangkan Denpasar dan kabupaten lainnya sebagai "product brand".
"Pencitraan Denpasar juga sangat diperlukan karena kota yang memiliki motto berwawasan budaya itu merupakan ibukota Propinsi Bali yang menjadi barometer kota wisata yang memiliki ciri budaya, tenang, indah, aman, nyaman dan sejahtera," katanya. (*/bun)

Pengurus PJI Bali Dilantik

Radar Bali; Minggu, 30 Mar 2008
DENPASAR-Bertepatan dengan penyelenggaraan pelatihan dan workshop perbankan untuk jurnalis, di Hotel Nikki, Sabtu (29/3) kemarin, Ketua Pengurus Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Pusat, Ismed Hasan Putro resmi melantik kepengurusan PJI Bali periode 2008-2012. Di kepengurusan PJI Bali yang diketuai Justin M Herman ini Ismed berharap agar PJI Bali mampu berperan mewujudkan kehidupan pers yang bebas dan independen dengan tetap berpegang teguh pada moralitas dan prinsip profesionalisme "Kami semua sadar, bahwa atas perlunya banyak organisasi profesi untuk mewujudkan idealisme. Oleh karena itulah, PJI ada untuk ikut andil dan berbagi memecahkan banyaknya permasalahan itu," jelasnya. Sebagai bentuk eksistensi PJI, adalah dengan melakukan program latihan anggota. Bukan saja di pusat, melainkan di beberapa kota di Indonesia. (pra)